Rembang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah setiap hari untuk minum dan menanak nasi harus beli air bersih. Banyak warga mengandalkan air bersih yang dijual pedagang keliling.
Hal itu seperti yang dialami seorang penjual air bersih asal Desa Kajar, Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, Mbah Kabul (63 tahun). Selama musim kemarau maupun musim penghujan dia menjadi andalan warga Rembang tepatnya di wilayah Desa Ketanggi, Kecamatan Rembang yang selalu membutuhkan air bersih.
Kabul menuturkan, dalam sehari, dia harus bolak-balik untuk mengangkut air bersih. Jarak dari rumahnya menuju Desa Ketanggi mencapai sekitar belasan kilometer.
“Jualannya setiap hari,” kata Kabul, saat ditemui sedang berjualan air bersih di desa Ketanggi, tepatnya di salah satu warung makan di RT 01,RW 01, Sabtu (7/6/2025) pagi.
Kabul menjelaskan, ia mampu menjual 2 rit air bersih per hari. Satu tangki berisi 1000 liter air bersih, nampak diatas mobilnya ada 3 tangki air warna putih. Harga air bersih yang dijualnya senilai Rp 2.500 per jeriken yang berkapasitas 19 liter.
Mbah Kabul mengaku memiliki pelanggan tetap ratusan orang. Setiap pelanggan, rata-rata membeli air bersih darinya sebanyak lima sampai enam jeriken per hari. Dari penjualan air bersih itu, dia memperoleh penghasilan yang menggiurkan per harinya.
“Saya sudah jualan air bersih selama 10 tahunan,” tutur pria setengah baya ini.
Awalnya, Mbah Kabul berjualan air keliling dengan mencoba untuk mencari pelanggan. Namun sejak 2018, dia menggunakan mobil truk engkel menjadi kendaraan operasional saat berjualan air bersih.
Salah seorang pedagang bakso dan mie ayam di sebelah barat lapangan desa Ketanggi, Kecamatan Rembang, Suroto (59 tahun), mengatakan, sudah berlangganan air bersih dari Kabul sejak 4 tahun lalu. Dia mengaku sangat terbantu dengan adanya Kabul yang berjualan air bersih.
“Setiap hari saya beli dua sampai tiga jeriken air,” tutur Suroto.
Menurutnya walau pun sudah ada air bersih dari desa dan sumur namun hanya bisa untuk mandi dan mencuci saja.