Rembang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Karena terdampak efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Panjang pemecah gelombang untuk menangani abrasi di Pantai Caruban Gedongmulyo Lasem, Kabupaten Rembang dikurangi.
Pemecah gelombang yang semula direncanakan mencapai 100 Meter, kini tinggal 40 Meter dan masih dalam proses pengerjaan.
Ketua Pengelola Pantai Caruban Lasem, Sri Hariyono mengatakan meski demikian pihaknya tetap menyampaikan terima kasih atas bantuan pemerintah.
Haryono menuturkan kalau sebatas mengandalkan anggaran swadaya masyarakat dan hasil penjualan tiket pengunjung, tidak akan mampu.
“Sebelumnya penanganan dari swadaya para UMKM dan BUMDes, hasil pendapatan dari pantai. Kami kumpulkan untuk penanganan abrasi ini dengan tanggul darurat, dari bambu dan karung berisi pasir ditumpuk, itu pun sekarang sudah terkikis lagi,” terangnya.
Dia berharap, pembangunan pemecah gelombang kelak dapat dilanjutkan, karena belum bisa menangani semua kerusakan yang panjangnya sekitar 1 kilo meter.
“Semoga penanganan bisa berlanjut agar pantai ini tetap aman dan bisa terus kami kembangkan sebagai destinasi wisata yang maju,” kata Sri Hariyono.
Pantauan wartawan LensaNusantara di lokasi buis beton yang dipasang untuk penanggulangan abrasi memiliki tinggi satu meter dan disusun secara zigzag. Desain ini bertujuan untuk memecah gelombang laut, agar mengurangi dampak abrasi.
Pemasangan pemecah gelombang ini merupakan proyek Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Bentuknya berupa buis beton yang berisi cor semen.