Daerah

DPRD Komisi II Bulukumba Gelar RDP Bahas Evaluasi Pasar Sentral

92
×

DPRD Komisi II Bulukumba Gelar RDP Bahas Evaluasi Pasar Sentral

Sebarkan artikel ini
RDP di gedung DPRD kabupaten Bulukumba (Jusran/Lensa Nusantara)

Bulukumba, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba melalui Komisi II menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama mahasiswa, perwakilan pedagang pasar, Kabag Hukum Setda, serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Kabupaten Bulukumba, Selasa, 17 Juni 2025. Rapat ini membahas sejumlah persoalan yang berkaitan dengan pengelolaan Pasar Sentral Bulukumba.

RDP tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Bulukumba, Kaspul, S.S. Dalam forum ini, perwakilan mahasiswa dan pedagang menyampaikan sejumlah aspirasi terkait keberlangsungan dan efektivitas pengelolaan Pasar Sentral.

Example 300x600

Syaibatul Hamdi, perwakilan mahasiswa, menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap pembangunan dan pengoperasian Pasar Sentral. Ia menyebut banyak keluhan dari para pedagang, terutama terkait biaya sewa kios, kurangnya pengunjung, hingga buruknya pengelolaan sampah.

BACA JUGA :
Polres Bulukumba Jadwalkan Gelar Perkara Kasus Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur

“Begitu banyak keluhan dari pasar sentral, biaya sewa kios, kurangnya pengunjung, dan pengelolaan sampah serta permasalahan lainnya,” ungkap Hamdi.

Sementara itu, perwakilan pedagang pasar turut menyampaikan tujuh poin tuntutan yang menjadi keresahan mereka selama ini. Di antaranya adalah permintaan agar pedagang di area ICDT dipindahkan ke Pasar Sentral karena berada di dekat tempat ibadah. Mereka juga meminta agar jam operasional Pasar Cekkeng dikurangi hingga pukul 09.00 pagi, dan hari operasional Pasar Cekkeng Kasuara juga dikurangi.

BACA JUGA :
Kapolres Bulukumba Hadiri Kegiatan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Desa Bonto Bulaeng

Selain itu, mereka mengusulkan agar lapak-lapak yang berada di pinggir jalan dialihkan ke dalam Pasar Sentral guna meramaikan pusat perdagangan. Tak hanya itu, pedagang juga menyarankan agar ditambahkan fasilitas kuliner dan taman bermain untuk menarik pengunjung. Penataan kios juga menjadi sorotan, di mana kios yang terletak di bagian belakang pasar diminta untuk dipindahkan ke bagian depan. Portal masuk yang menyulitkan pengunjung juga menjadi salah satu keluhan.

Menanggapi berbagai keluhan dan masukan tersebut, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bulukumba, Drs. A. Alfian Mallihungan, mengakui bahwa kondisi Pasar Sentral saat ini memang belum rampung sepenuhnya. Ia menjelaskan bahwa percepatan pemanfaatan pasar dilakukan menjelang bulan Ramadan demi memenuhi desakan pedagang.

BACA JUGA :
STAI AL-Gazali Bulukumba Gelar Wisuda Sarjana ke-34, Luluskan 248 Mahasiswa dari Tiga Program Studi

“Kondisi pasar sentral hari ini sesuai perencanaan awal itu belum selesai seratus persen, kemarin kita mengupayakan untuk digunakan sebelum bulan puasa itu karena desakan dari teman-teman juga para pedagang,” ujar A. Alfian.

RDP ini menjadi langkah awal dalam mengidentifikasi persoalan yang dihadapi di lapangan, serta membuka ruang komunikasi antara pemangku kepentingan dan masyarakat yang terdampak langsung. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah konkret menindaklanjuti hasil RDP ini demi peningkatan kenyamanan dan keberlanjutan aktivitas perdagangan di Pasar Sentral Bulukumba.